Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan Tuna Sirip Kuning
Beberapa istilah lain untuk jenis ikan tuna sirip kuning adalah tuna madidihang, yellowfin-tuna (Inggris) dan Thunnus albacares
(latin). Salah satu ciri utama tuna sirip kuning adalah garis berwarna
kuning yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan sisi kanan ikan tuna.
Garis kuning tersebut akan tampak jelas apabila terkena cahaya. Hidupnya
bergerombol dan bergerak sangat cepat sehingga sulit ditangkap Potensi
ikan tuna jenis sirip kuning di Indonesia sangat besar sebab jenis
tersebut merupakan jenis terbanyak yang terdapat di perairan laut
Indonesia. Wilayah kelautan dengan sumber daya ikan tuna sirip kuning
terbesar di Indonesia adalah Laut Flores dan Selat Makassar.
Klasifikasi ikan Tuna Sirip Kuning
Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan ekor kuning atau yellowfin tuna (Bonnaterre,1788), adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata Thunnus
Class : Teleostei
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Genus : Thunnus
Species : Thunnus albacore (Albacore)
Ciri-ciri Fisik Ikan Tuna Sirip Kuning
Tubuh yang berukuran besar, berbentuk fusiform (torpedo), sedikit
kompres dari sisi ke sisi. Jari-jari insang 26-34 pada lengkuangan
pertama. Memiliki dua sirip dorsal/punggung, sirip depan biasanya pendek
dan terpisah oleh celah yang kecil dari sirip belakang. Mempunyai
jari-jari sirip tambahan (finlet) 8-10 finlet dibelakang sirip punggung
dan sirip anal 7-10 finlets. Memiliki sisip pelvik yang kecil.
Pada spesimen yang berukuran besar memiliki sirip dorsal kedua dan
sirip anal yang sangat panjang, mencapai lebih dari 20% panjang cagak;
sirip pektoralnya cukup panjang, biasanya lebih dari panjang sirip
dorsal kedua biasanya 22-31% dari panjang fork. Sirip ekor bercagak agak
ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural.
Sirip ekornya berbentuk sangat ramping dan terdiri dari 3 keel. Tubuhnya
tertutup oleh sisik yang sangat kecil, berwarna biru tua dan agak gelap
pada bagian atas tubuhnya. Sisik berukuran besar kadang berkembang
namun jarang nampak. Tanda sisik yang berukuran besar membentuk semacam
lingkaran disekeliling tubuh pada bagian belakang kepala, dan kemudian
berkurang di bagian belakang sirip dorsal kedua. Ikan ekor kuning
berwarna biru tua gelap pada sisi belakang dan diatas tubuhnya dengan
perut kuning atau silver. Sirip dorsal, sirip anal dan jari-jari sirip
tambahan berwarna kuning menyala. Memiliki permukaan ventral hati yang
cukup halus. Ikan ekor kuning matanya kecil dan memiliki gigi berbentuk
kerucut. Kantung renang terdapat pada jenis tuna ini
Deskripsi Spesies
Ikan ekor kuning adalah anggota dari albacore, bonito, makarel, dan
tuna. Jenis-jenis ikan tuna agak susah untuk dibedakan spesiesnya.
Blackeye, blackfin, albacore, dan ekor kuning memiliki bentuk yang mirip
dan sering ditangkap bersama-sama. Karakteristik yang membedakan ikan
ekor kuning dari spesies yang lain adalah sirip anal dan dorsal yang
memanjang pada ukuran ikan yang besar. Ikan ekor kuning merupakan ikan
kedua terbesar dari spesies tuna yang ada. Ikan ekor kuning dapat
mencapai total panjang 2,80 meter dan berat maksimum 400 kg sehingga
sangat populer. Umumnya memiliki panjang cagak 150 cm.
Rata-rata umur ikan adalah 8 tahun. Tuna termasuk perenang cepat
dengan kecepatan mencapai 80 km/jam dan terkuat di antara ikan-ikan yang
berangka tulang. Mereka mampu membengkokan siripnya lalu meluruskan
tubuhnya untuk berenang cepat. Ikan ini memakan ikan kecil, krustacea,
pelagik dan epipelagik moluska. Ikan ekor kuning adalah makanan laut di
seluruh dunia dan ancaman overfishing. Ikan ini enak untuk dimakan. Ikan
ekor kuning merupakan ikan komersial terpenting kedua dari beberapa
jenis tuna. Kapasitas maksimum isi perut pada ikan ekor kuning dapat
mencapai 7% dari berat tubuhnya. Ikan tuna setiap harinya dapat mencerna
makanannya 15% dari berat tubuhnya. Ikan tuna yang mendiami daerah
pantai biasanya memakan gerombolan ikan hidup (anchovies, sardines).
Ikan ekor kuning yang dewasa dapat bersifat kanibal.
Musim Pemijahan
Area satu-satunya di Pasifik yang mengindikasikan puncak pemijahan
yang tinggi dan berulang-ulang disepanjang dareah ekuator adalah
disekitar Filipina Selatan dari sampel yang diambil di Teluk Gulf dan
Laut Celebes. Berkurangnya aktifitas pemijahan diantara ikan dewasa
diduga karena menurunnya suhu permukaan air di dareah ini antara bulan
Februari hingga Mei. Selain itu perubahan musim pemijahan ikan ekor
kuning berkaitan dengan perubahan tanda-tanda iklim dan produktifitas
lokal.
Puncak musim dan area pemijahan dari ikan ekor kuning berada di
sekitar dareah ekuator Pasifik Barat dan Tengah. Puncak pemijahan di
bagian barat (135E –165E) diduga terjadi pada kuarter keempat dan
pertama dan puncak pemijahan di dareah Pasifik Tengah (180-140W) terjadi
pada kuarter kedua dan ketiga. Musim pemijahan di sepanjang pulau
Hawaii terjadi antara bulan April hingga Oktober dan puncaknya pada
Juni, Juli dan Agustus, dimana ikan ekor kuning dewasa menjadi rentan
tertangkap oleh pancing dan alat tangkap lain.Selama puncak pemijahan
dimusim panas yang pendek, lebih dari 85% dari ikan ekor kuning berhasil
memijah. Sedangkan pada musim dingin ikan ekor kuning menghentikan
aktifitas pemijahannya. Periode puncak memijah dari ikan ekor kuning
umumnya di musim panas dan musim semi, namun umumnya masa memijah dapat
terjadi sepanjang tahun.Tuna termasuk perenang cepat dan terkuat di
antara ikan-ikan yang berangka tulang. Penyebaran ikan tuna mulai dari
laut merah, laut India, Malaysia, Indonesia dan sekitarnya. Juga
terdapat di laut daerah tropis dan daerah beriklim sedang .http://www.biologinote.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar