Kamis, 23 Juni 2016

# fisiologi hewan

Rangkuman Jurnal Internasional Fisiologi Hewan Potensial listrik dan Aktivitas Kolin Estrase di Organ Syaraf dari Elektrikus Elektroforus

NAMA : Rose Lolita
Nim : 130210103027
Potensial listrik dan Aktivitas Kolin Estrase
di Organ Syaraf dari Elektrikus Elektroforus 
            Asetilkolin atau Ach memiliki peran penting dalam sistem syaraf dimana Ach bertindak sebagai substansi transmitter spesifik impuls syaraf ke organ efektor atau ke neuron kedua yang bertindak nantinya sebagi reflek terhadap adanya rangsangan. Teori mengenai metabolisme dari Ach yang sudah banyak orang ketahui harusah di ubah, dan telah di lakukan penelitian untuk mengubah teori yang sebelumnya menjadi teori yang baru.
1. Konsentrasi yang tinggi dari Asetil Kolin atau Ach akan menghasilkan potensial listrik yang kuat pada sistem syaraf. Organ syaraf ini ketika mengeluarkan Ach atau asetil kolin selama 60 menit sama dengan 1-3 kali berat badan mereka sendiri. Artinya Ach ini sangat berpengaruh di dalam sistem syaraf. Hal yang penting yang harus di ketahui adalah jumlah Ach yang di hasilkan selama periode tertentu cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di dalam tubuh dan urutan Ach yang di keluarkan ini merupakan urutan milidetik. Sehingga dapat kita tahu bahwa Ach terhubung erat dengan Debit.
2. Perbedaan kuantitatif hanya keluar antara enzim di serabut syaraf dan sinap. Perbedaan ini erat hubungannya dengan koncentrasi enzim yang ada di dekat permukaan dan daerah sinap dimana nantinya arborisasi meningkat di permukaan. Enzim ini nantinya akan di hasilkan di axoplasma.

Metode
Aktivitas dari asetil kolin akan di tentukan melalui metode Barcroft-Warburg manometrik. Media yang di gunakan adalah penyangga bikarbonat. Terlebih dahulu dalam metode ini memotong jaringan menjadi potongan-potongan kecil, nantinya potongan ini akan di encerkan dengan volume 3 cc. Misalnya di ambil 3 cc dari suspensi yang tadi telah di buat dari belut kecil yang berisi 0,5 mg, yang merupakan jaringan segar. Berat yang di berikan pada tabel merupakan bobot segar jaringan dasar yang tadi telah di ambil sampelnya. Keseimbangan dapat di lihat melalui redaman magnetik sehingga di kedua sisi dapat di lihat dalam waktu 15 detik dalam 0,1 mg. Skala dapat di hubungkan dan 0,01 mg dapat di estimasikan. Pada umumnya hanya 4 manometrik yang di baca yang berasal dari interval 5 menit. Sehingga nantinya dapat di ketahui aktivitas Ach.
Hasil
I.            Organ Listrik
Organ listrik pada dua belut di periksa untuk mengetahui konsentrasi Kolin estrase pada keduanya. Kedua belut memiliki panjang yang berbeda yang pertama 120 cm yang kedua 67 cm. Kemudian belut kecil di potong-potong jadi 5 dari ujung kepala hingga ujung ekor untuk menentukan konsentrasi estrase kolin pada belut. Konsentrasi tertinggi dari enzim adalah di temukan di wilayah dekat ujung kepala organ dan nantinya semakin dekat dengan ekor akan semakin berkurang. Akan tetapi jumlah konsentrasi pada kurva bervariasi dari satu bagian ke bagian lainnya. Perbedaan tersebut tidak mengejutkan, dimana pada teori yang sudah di jelaskan di pendahuluan kolin estrase terkonsentrasi di pemukaan neuron. Jumlah permukaan yang aktif menghasilkan estrase kolin bervariasi dari satu potong dengan potongan lainnya. Yang terbesar mungkin di sisi depan dari tubuh seperti di moncong.
II.         Sistem syaraf pusat
Organ listrik biasa berbeda jika di bandingkan dengan organ listrik ekstra. Maka dari itu penelitian ini di lakukan untuk mengetahui konsentrasi kolin estrase pada saraf pusat dan pada saraf biasa berbeda. Pada torpedo marmorala yang memiliki konsentrasi enzim pada lobus syaraf dan saraf stimuli organ listrik di temukan lebih tinggi daripada saraf motorik. Akan tetapi pada penelitian yang di lakukan menggunakan torpedo occidentalis storer tidak signifikan atau berbeda-beda dalam lobus listrik dan saraf serta bagian lain dari sistem saraf pusat. Konsentrasi enzim kolin estrase di tentukan di otak dan sumsum tulang belakang dari Electrophorus pada ikangoid (Carassius auratus). Pada torpedo Ciprinidae ada pusat lobus khusus, lobus listrik, yang innervate organ listrik akan tetapi Electrophorus nya tidak memiliki pusat-pusat tersebut. Sel-sel yang sudah mati dari saraf stimulasi aksi organ listrik yang terletak di sumsum tulang belakang di sekitar kanal pusat. Sel-sel ini mulai muncul di sumsum tulang belakang tidak jauh dari medulla oblongata jumlah mereka meningkat ke tengah tulang belakang yang kabel kemudian menurun lagi.
III.             Otot Lurik
Organ listrik di anggap sebagai otot modifikasi dengan cara filogenetis yang nantinya akan berevolosi menjadi otot lurik yang menempel pada tulang. Dimana untuk mempelajari perkembangan ontogenik dari Torpedo dengan cara menumbuhkan lempeng listrik yang nantinya akan tumbuh dari embrio serabut otot, kejadian tersebut erat hubungan genetiknya antara dua jaringan. Kemudian mengamati perubahan yang di amati antara filogenik bawah hingga filogenik atas. Karena terjadinya perubahan-perubahan tersebut kemungkinan otot lurik yang dekat dengan elektrik organ memiliki kekuatan yang berada di tengah-tengah antara otot lurik dan organ elektrik, dan ini sebagai contoh konsentrasi dari estrase kolin di otot lebih tinggi. Aktivitas enzim di tentukan dari contoh otot bagian dorsal dan lapisan tengah. Hanya dengan penelitian mengggunakan belut kecil dapat di ketahui dengan jelas nilai dari konsentrasi kolin estrase pada otot lurik tapi yang dekat dengan organ listrik. Dan nilai yang di dapatkan terdapat pada lapisan tipis.
IV.             Persiapan dari larutan enzim di organ listrik
Organ listrik adalah bahan yang sesuai untuk pembuatan larutan enzim aktif, di karenakan enzim ini paling banyak terdapat pada protein yang rendah yang terdapat pada organ listrik. Larutan yang sangat aktif di dapatkan dari organ listrik pada Torpedo. Untuk mengetahui larutan enzim yang terdapat pada organ listrik maka di lakukan pemotongan organ torpedo di cincang hingga lembut, lalu di sentrifuse kan selama 30 menit, kemudian dari 500 cc di ambil 1 cc, dan di gerak kan 650 mg Ach per 60 menit. Begitu seterusnya dengan di tambahkan konsentrasi Ach dan waktu spiltnya juga di tambahkan. Sehingga setelah hal tersebut di lakukan di temukan bahwa semakin kecil specimen torpedo yang di gunakan maka konsentrasi enzim semakin rendah begitupun sebaliknya semakin besar specimen yang di gunakan maka konsentrasi enzim semakin banyak dan lebih aktif.
Kesimpulan

            Pada spesies yang berbeda akan tetapi dengan besar yang sama terjadi variasi kosentrasi enzim. Penelitian ini mendukung pandangan bahwa terdapat hubungan antara metabolisme Ach dan intensitas debit (kecepatan). Ada beberapa pendapat yang membicarakan pengecualian untuk menghilangkan zat yang aktif adalah dengan cara aktifitas spesifik oleh enzim estrase kolin. Semakin besar beda potensial maka semakin besar pula jumlah bagian aktif yang di bebaskan, dan semakin tinggi konsentrasi enzim. Organ listrik terspesialisasi dengan sangat tinggi dari fungsinya. Faktanya semakin tinggi konsentrasi spesifik enzim di organ ini maka semakin sedikiti protein sehingga dapat kita ketahui bahwa terdapat hubungan antara organ dengan fungsinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates