NAMA : Rose Lolita
Nim : 130210103027
Potensial listrik dan Aktivitas Kolin Estrase
di Organ Syaraf dari Elektrikus Elektroforus
Asetilkolin atau Ach memiliki peran
penting dalam sistem syaraf dimana Ach bertindak sebagai substansi transmitter
spesifik impuls syaraf ke organ efektor atau ke neuron kedua yang bertindak
nantinya sebagi reflek terhadap adanya rangsangan. Teori mengenai metabolisme
dari Ach yang sudah banyak orang ketahui harusah di ubah, dan telah di lakukan
penelitian untuk mengubah teori yang sebelumnya menjadi teori yang baru.
1.
Konsentrasi yang tinggi dari Asetil Kolin atau Ach akan menghasilkan potensial
listrik yang kuat pada sistem syaraf. Organ syaraf ini ketika mengeluarkan Ach
atau asetil kolin selama 60 menit sama dengan 1-3 kali berat badan mereka sendiri.
Artinya Ach ini sangat berpengaruh di dalam sistem syaraf. Hal yang penting
yang harus di ketahui adalah jumlah Ach yang di hasilkan selama periode
tertentu cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di dalam tubuh dan urutan Ach
yang di keluarkan ini merupakan urutan milidetik. Sehingga dapat kita tahu
bahwa Ach terhubung erat dengan Debit.
2.
Perbedaan kuantitatif hanya keluar antara enzim di serabut syaraf dan sinap.
Perbedaan ini erat hubungannya dengan koncentrasi enzim yang ada di dekat
permukaan dan daerah sinap dimana nantinya arborisasi meningkat di permukaan.
Enzim ini nantinya akan di hasilkan di axoplasma.
Metode
Aktivitas
dari asetil kolin akan di tentukan melalui metode Barcroft-Warburg manometrik. Media
yang di gunakan adalah penyangga bikarbonat. Terlebih dahulu dalam metode ini
memotong jaringan menjadi potongan-potongan kecil, nantinya potongan ini akan
di encerkan dengan volume 3 cc. Misalnya di ambil 3 cc dari suspensi yang tadi
telah di buat dari belut kecil yang berisi 0,5 mg, yang merupakan jaringan
segar. Berat yang di berikan pada tabel merupakan bobot segar jaringan dasar
yang tadi telah di ambil sampelnya. Keseimbangan dapat di lihat melalui redaman
magnetik sehingga di kedua sisi dapat di lihat dalam waktu 15 detik dalam 0,1
mg. Skala dapat di hubungkan dan 0,01 mg dapat di estimasikan. Pada umumnya
hanya 4 manometrik yang di baca yang berasal dari interval 5 menit. Sehingga
nantinya dapat di ketahui aktivitas Ach.
Hasil
I.
Organ
Listrik
Organ
listrik pada dua belut di periksa untuk mengetahui konsentrasi Kolin estrase
pada keduanya. Kedua belut memiliki panjang yang berbeda yang pertama 120 cm
yang kedua 67 cm. Kemudian belut kecil di potong-potong jadi 5 dari ujung
kepala hingga ujung ekor untuk menentukan konsentrasi estrase kolin pada belut.
Konsentrasi tertinggi dari enzim adalah di temukan di wilayah dekat ujung
kepala organ dan nantinya semakin dekat dengan ekor akan semakin berkurang.
Akan tetapi jumlah konsentrasi pada kurva bervariasi dari satu bagian ke bagian
lainnya. Perbedaan tersebut tidak mengejutkan, dimana pada teori yang sudah di
jelaskan di pendahuluan kolin estrase terkonsentrasi di pemukaan neuron. Jumlah
permukaan yang aktif menghasilkan estrase kolin bervariasi dari satu potong
dengan potongan lainnya. Yang terbesar mungkin di sisi depan dari tubuh seperti
di moncong.
II.
Sistem
syaraf pusat
Organ
listrik biasa berbeda jika di bandingkan dengan organ listrik ekstra. Maka dari
itu penelitian ini di lakukan untuk mengetahui konsentrasi kolin estrase pada
saraf pusat dan pada saraf biasa berbeda. Pada torpedo marmorala yang memiliki
konsentrasi enzim pada lobus syaraf dan saraf stimuli organ listrik di temukan
lebih tinggi daripada saraf motorik. Akan tetapi pada penelitian yang di
lakukan menggunakan torpedo occidentalis storer tidak signifikan atau
berbeda-beda dalam lobus listrik dan saraf serta bagian lain dari sistem saraf
pusat. Konsentrasi enzim kolin estrase di tentukan di otak dan sumsum tulang
belakang dari Electrophorus pada ikangoid (Carassius
auratus). Pada torpedo Ciprinidae ada
pusat lobus khusus, lobus listrik, yang innervate organ listrik akan tetapi
Electrophorus nya tidak memiliki pusat-pusat tersebut. Sel-sel yang sudah mati
dari saraf stimulasi aksi organ listrik yang terletak di sumsum tulang belakang
di sekitar kanal pusat. Sel-sel ini mulai muncul di sumsum tulang belakang
tidak jauh dari medulla oblongata jumlah mereka meningkat ke tengah tulang
belakang yang kabel kemudian menurun lagi.
III.
Otot
Lurik
Organ
listrik di anggap sebagai otot modifikasi dengan cara filogenetis yang nantinya
akan berevolosi menjadi otot lurik yang menempel pada tulang. Dimana untuk mempelajari
perkembangan ontogenik dari Torpedo dengan cara menumbuhkan lempeng listrik
yang nantinya akan tumbuh dari embrio serabut otot, kejadian tersebut erat
hubungan genetiknya antara dua jaringan. Kemudian mengamati perubahan yang di
amati antara filogenik bawah hingga filogenik atas. Karena terjadinya
perubahan-perubahan tersebut kemungkinan otot lurik yang dekat dengan elektrik
organ memiliki kekuatan yang berada di tengah-tengah antara otot lurik dan
organ elektrik, dan ini sebagai contoh konsentrasi dari estrase kolin di otot
lebih tinggi. Aktivitas enzim di tentukan dari contoh otot bagian dorsal dan
lapisan tengah. Hanya dengan penelitian mengggunakan belut kecil dapat di
ketahui dengan jelas nilai dari konsentrasi kolin estrase pada otot lurik tapi
yang dekat dengan organ listrik. Dan nilai yang di dapatkan terdapat pada
lapisan tipis.
IV.
Persiapan
dari larutan enzim di organ listrik
Organ
listrik adalah bahan yang sesuai untuk pembuatan larutan enzim aktif, di
karenakan enzim ini paling banyak terdapat pada protein yang rendah yang
terdapat pada organ listrik. Larutan yang sangat aktif di dapatkan dari organ
listrik pada Torpedo. Untuk mengetahui larutan enzim yang terdapat pada organ
listrik maka di lakukan pemotongan organ torpedo di cincang hingga lembut, lalu
di sentrifuse kan selama 30 menit, kemudian dari 500 cc di ambil 1 cc, dan di gerak
kan 650 mg Ach per 60 menit. Begitu seterusnya dengan di tambahkan konsentrasi
Ach dan waktu spiltnya juga di tambahkan. Sehingga setelah hal tersebut di
lakukan di temukan bahwa semakin kecil specimen torpedo yang di gunakan maka
konsentrasi enzim semakin rendah begitupun sebaliknya semakin besar specimen
yang di gunakan maka konsentrasi enzim semakin banyak dan lebih aktif.
Kesimpulan
Pada spesies yang berbeda akan tetapi dengan besar yang
sama terjadi variasi kosentrasi enzim. Penelitian ini mendukung pandangan bahwa
terdapat hubungan antara metabolisme Ach dan intensitas debit (kecepatan). Ada beberapa
pendapat yang membicarakan pengecualian untuk menghilangkan zat yang aktif
adalah dengan cara aktifitas spesifik oleh enzim estrase kolin. Semakin besar
beda potensial maka semakin besar pula jumlah bagian aktif yang di bebaskan,
dan semakin tinggi konsentrasi enzim. Organ listrik terspesialisasi dengan
sangat tinggi dari fungsinya. Faktanya semakin tinggi konsentrasi spesifik
enzim di organ ini maka semakin sedikiti protein sehingga dapat kita ketahui
bahwa terdapat hubungan antara organ dengan fungsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar